4 Jenis Vaksin Haji dan Umrah yang Penting Diketahui Jamaah

Melakukan vaksin haji dan umrah adalah salah satu persyaratan yang harus dilakukan oleh calon jemaah sebelum berangkat ke tanah suci. Tujuannya adalah agar tubuh calon jemaah terlindungi dari penyebaran virus penyebab penyakit ketika beribadah. 

Ketika menjalani ibadah haji atau umrah, calon jemaah akan melakukan kontak langsung dan interaksi dengan banyak jamaah dari berbagai negara. Selain itu, perbedaan cuaca antara Indonesia dan Arab membuat Anda harus menyesuaikan kondisi tubuh dengan vaksin.

Pengertian Vaksin

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa saja jenis vaksin haji umrah, Anda perlu tahu apa yang dimaksud dengan vaksin. Pengertian vaksin adalah zat yang fungsinya untuk membentuk kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit. 

Vaksin memiliki kandungan zat berupa virus atau bakteri yang sudah dilemahkan sehingga tidak akan membuat Anda sakit ketika vaksin disuntikkan ke tubuh. Ketika vaksin masuk ke tubuh yang sehat, akan langsung menghasilkan antibodi untuk mikroorganisme tersebut.

Hal ini membuat tubuh Anda kebal terhadap virus atau bakteri apapun yang bisa menyebabkan penyakit di luar sana. Adapun proses pembuatan vaksin tidak bisa langsung begitu saja menggunakan bakteri karena harus melalui beberapa tahapan dulu.

Tahapan tersebut dimulai dari memanen, inaktivasi, dimurnikan, diformulasikan, kemudian dikemas menjadi vaksin yang disuntikkan ke calon jemaah haji.

Jenis Vaksin Haji dan Umrah 

Ada empat jenis vaksin untuk haji dan umrah yang akan diberikan kepada calon jemaah yaitu vaksin meningitis, vaksin pneumonia, vaksin influenza, dan vaksin COVID-19. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai jenis-jenis vaksin untuk jemaah haji umrah.

1.Vaksin COVID-19

Adanya pandemi COVID-19 membuat pemerintah Arab Saudi mengharuskan para calon jamaah untuk melakukan suntik vaksin COVID-19. Selain itu, masih ada protokol kesehatan yang perlu diterapkan oleh calon jemaah untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Para jemaah haji diharuskan untuk membawa hasil tes PCR atau rapid test setidaknya 72 jam sebelum keberangkatan. Selain itu, ada beberapa ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi kepada jemaah haji sebagai berikut.

  • Jika sedang hamil, sebaiknya menunda keberangkatan haji atau umrah lebih dulu.
  • Memastikan kondisi kekebalan tubuh baik, jika sedang lemah karena HIV/AIDS atau kanker sebaiknya ditunda dulu. 
  • Apabila jemaah haji menderita penyakit kronis seperti ginjal, asma, jantung, dan kanker. 
  • Calon jemaah haji yang usianya sudah di atas 65 tahun atau masih di bawah 12 tahun sebaiknya ditunda lebih dulu untuk berangkat haji atau umrah.

2. Vaksin Influenza

Adapun jenis vaksin haji dan umrah berikutnya selain vaksin COVID-19 adalah vaksin influenza khusus untuk jamaah anak-anak dan wanita hamil. Adapun vaksin influenza juga perlu diberikan kepada jemaah dengan kondisi khusus seperti di bawah ini.

  • Kelebihan berat badan atau mengalami obesitas. 
  • Gangguan metabolik
  • HIV/AIDS
  • Penyakit paru-paru kronis 
  • Gagal jantung kronis 
  • Asma 

3. Vaksin Pneumonia 

Vaksin berikutnya adalah vaksin pneumonia yang bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit karena infeksi bakteri pneumokokus atau pneumoniae. 

Jenis vaksin pneumonia adalah jenis vaksin yang disarankan bagi jemaah haji dengan kondisi tertentu seperti orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun dan anak-anak.

Selain itu, jamaah yang mengalami penyakit kronis seperti jantung, gangguan ginjal, asma, dan diabetes juga disarankan melakukan vaksin pneumonia.

4. Vaksin Meningitis

Jenis vaksin meningitis untuk haji dan umrah juga perlu diberikan kepada calon jemaah agar aman selama beribadah di tanah suci. Meningitis adalah jenis penyakit yang bisa menyebabkan peradangan pada bagian selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.

Meningitis adalah penyakit berbahaya yang beresiko tinggi di wilayah tertentu seperti Arab Saudi sehingga Anda harus divaksin dulu sebelum berangkat. Vaksin meningitis adalah salah satu persyaratan yang harus dilakukan calon jemaah agar bisa mendapatkan visa. 

Setelah Anda melakukan vaksin meningitis, calon jemaah bisa langsung mendapatkan visa untuk keberangkatan haji. Anda juga akan mendapatkan sertifikat yang menjelaskan bahwa Anda sudah melakukan vaksin meningitis.

Salah satu jasa yang bisa membantu pekerjaan Anda untuk mengurus legalitas perusahaan atau biro jasa umrah dan haji adalah Novandi Utama Karya Selagi mengurus legalitas perusahaan baru, Anda bisa mengurus urusan bisnis lain misalnya mengenai vaksin haji dan umrah.

Share This Story, Choose Your Platform!